Penelitian PendididIkan SD

Edit


METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

( diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah penelitian pendidikan SD)

Kelas A


Dosen:
Prof. Dr. H.M. Sulthon Masyhud, M.Pd



Disusun oleh :

ELLA MASHULATUL MUFIDA   130210204120






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015



FORMAT/SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN
UNTUK TUGAS AKHIR
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

1. a) Judul Penelitian

   
b) Jenis Penelitian                                                
: Hubungan Antara Prestasi Belajar Seni Rupa Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Kebonsari 1 Jember
:KORELASIONAL
2. Pelaksana Penelitian :
    a) Nama lengkap
    b) NIM/Angkatan
    c) Jurusan/Program Studi
    d) Nama lembaga
    e) Pembimbing Penelitian

:  Ella Mashulatul Mufida
: 130210204120 / 2013
:  PGSD
: FKIP-Universitas Jember
:  Prof. Dr. H.M. Sulthon Masyhud, M.Pd
3. Jangka Waktu Penelitian
: 2 bulan
  Dimulai bulan Mei s/d Juni
4. Lokasi Penelitian

 : SDN Kebonsari 1 Jember

5. Biaya Penelitian
    a) Besar biaya yang diperlukan
   
    b) Sumber biaya
:
: Rp 26.500.000 (Dua puluh eman ribu lima ratus ribu rupiah)
: Fakultas



Jember, 13 Desember 2015
Pelaksana Penelitian,



________________________
Ella Mashulatul Mufida
NIM 130210204120

A.    Judul Penelitian :

Hubungan Antara Prestasi Belajar Seni Rupa Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Kebonsari 1 Jember


B.     Bidang Ilmu :

Pembelajaran di SD mata pelajaran seni rupa dan matematika


C.    Latar Belakang Masalah

Peserta didik merupakan pusat perhatian dalam proses pembelajaran. Berbagai upaya dilakukan guru dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan prestasi peserta didik. Banyak orang yang beranggapan bahwa peserta didik yang memiliki bakat dalam seni terutama seni rupa, tidak tertarik pada matematika. Akan tetapi pada kenyataannya seni rupa bisa mendukung prestasi belajar siswa seni rupa. Pendidikan seni sebagai bagian dari mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan untuk membentuk manusia berkualitas, khususnya dalam menggambar merupakan pendekatan yang ideal dengan tujuan merangsang daya imajinasi dan kreativitas dalam berfikir serta membentuk jiwa melalui pengalaman emosi, imajinatif dan ungkapan kreatif (Setiawan 2007: 2). John Dewey (dalam Setiawan 2007: 3) mengatakan bahwa kegiatan seni rupa sebagai kegiatan pengalaman estetis mampu menimbulkan kegairahan dan menimbulkan kesadaran akan sesuatu pengalaman yang khas dalam kehidupan, pada akhirnya akan menjadikan manusia yang utuh, mandiri dan bertanggung jawab. Ruang lingkup seni rupa mencakup dua dimensi dan tiga dimensi yang memiliki panjang, lebar dan ketebalan atau volume.Dalam beberapa hal menggambar sama dengan menulis. Apabila kita duduk menggambar suatu benda di depan kita, sebenarnya kita mengungkapkan benda itu melalui gambar. Oleh karena itu diperlukan pemahaman dan keterampilan tentang cara  mengungkapkan wujud tiga dimensi ke atas bidang datar. Sebelum dapat menggambar, terlebih dahulu harus dapat menguasai prinsip dan teknik prespektif. Sebab perspektif merupakan suatu cara dalam mentransformasikan wujud tiga dimensi ke atas permukaan bidang dua dimensi. Dalam transformasi berupa gambar itu terdapat ilusi ruang tiga dimensional yang disebabkan karena penerapan teknik dan prinsip prespektif. Sedangkan menggambar proyeksi adalah kelanjutan dari menggambar prespektif. Jika menggambar prespektif memberi keterampilan tentang menggambarkan ilusi dimensional pada bidang datar maka proyeksi memberi keterampilan untuk menggambarkan secara mendetail bagian-bagian sisi dari benda yang digambar. Kegiatan tersebut sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran matematika ketika peserta didik di minta untuk melukis suatu bangun datar dan bangun ruang serta proyeksi  (A. Agung Suryahadi, 2008:hal 296 dan 301). Kemampuan dalam matematika meliputi disposisi dan praktek dengan teliti, secara efisien dan wajar menghadapi tuntutan situasi sehari-hari yang menyertakan nomor,jumlah,ruang dan pengukuran. Keterampilan dalam angka dikembangkan seperti para siswa memecahkan permasalahan dengan menerapkan teknik dan konsep mengenai ruang dan perhitungan. Para siswa mendukung kemampuan dalam matematika dengan menghadirkan objek-objek khayal atau riil. Secara khusus, seni menggunakan visual,konsep kinestetik dan temporal dari ruang serta pola angka. Dengan menggunakan dan merefleksikan dalam aktivitas seni rupa, para siswa dapat mengembangkan kemampuan di dalam matematika. Dengan demikian berpeluang untuk mengembangkan pemahaman konsep bahwa seni dan matematika saling berhubungan dan melengkapi. Sebagai contoh, seni mencoba menggunakan konsep waktu, ukuran panjang, bentuk simetris dan system perbandingan atau pengukuran lainnya yang digunkan dalam budayanya ketika beraktivitas seni menyatakan kemampuan dan kepekaan terhadap angka melalui seni mungkin tidak terlihat secara langsung sebagai kemampuan dasar dalam matematika. Secara praktis keterampilan matematika digunakan dalam aktifitas seni berkaitan dengan kegiatan perencanaan (desain) melalui hitungan ,ukuran ,grafik, pemetaan dan saat mengidentifikasi, membuat pola dan menggunkan pola serta ukuran  (Drs. Maman Tocharman, dkk: 2008 hal 129). Pelajaran matematika sampai saat ini masih dirasakan sebagian besar siswa sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Pembelajaran hanya didominasi oleh kegiatan menghitung, bernalar, dan analisis. Bentuk kegiatan pembelajaran ini cenderung hanya mengaktifkan peran otak kiri. Ini berarti kemampuan otak belum optimal karena fungsi otak kanan belum sepenuhnya aktif. Padahal kemampuan otak kiri hanya mengingat atau menyimpan memori yang sifatnya jangka pendek, sedangkan otak kanan mempunyai memori daya ingat jangka panjang. Oleh karena itu, apabila hanya otak kiri yang dominan maka ada kemungkinan peserta didik mudah lupa terhadap materi yang diajarkan.Akibatnya akan berdampak pada prestasi belajar yang cenderung rendah. Untuk meningkatkan prestasi siswa, kemampuan otak kanan dan otak kiri siswa harus seimbang,sehingga diperlukan materi pembelajaran yang dapat mengaktifkan kemampuan otak kanan, salah satu materinya adalah seni rupa. Dari permasalahan yang timbul diduga bahwa ada keterkaitan atau hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika. Oleh karena itu Peneliti merasa terdorong untuk meneliti tentang korelasi antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika. Korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variable atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai yang merupakan proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Hasil yang telah dicapai selama belajar dapat diukur dengan tes yang telah distandarisasi. Hasil belajar atau prestasi dalam pendidikan sekolah biasanya diberikan dengan lambang angka atau huruf. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap (Sulasmono 2007: 12).

D.    Perumusan Masalah

Adakah Hubungan Antara Prestasi Belajar Seni Rupa Dengan Prestasi Belajar Matematikan Pada Siswa Kelas IV SDN Kebonsari 1 Jember?


E.     Tinjauan Pustaka
Pengertian Prestasi Belajar
Di bawah ini adalah definisi prestasi menurut para ahli, dintaranya adalah:
1.      Nasrun Harahap. Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.
2.      Ma’sud Khasan Abdul Kohar. Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan cara keuletan kerja.
3.      W.S Winkel Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai peserta didik setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu.

 Hakekat Seni Rupa
Ø  Pengertian Seni
Banyak orang yang telah membicarakan seni dari tokoh barat maupun timur.Herbert Read menyatakan bahwa istilah ‘art’ pada umumnya dihubungkan dengan bagian seni yag biasa ditandai dengan istilah ‘plastik’ atau ‘visual’ ,tetapi semestinya didalamnya termasuk pula seni sastra dan seni musik. Orang sering mengemukakan definisi seni yang dilontarkan secara umum bahwa seni ialah segala macam keindahan yang diciptakan manusia. Di bawah ini merupakan pengertian seni yang dikemukakan oleh beberapa tokoh, diantaranya ialah:
a.       Every man Ensiclopedia Seni merupakan segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan adalah apa saja yang dilakukannya semata-mata karena kehendaknya akan kemewahan, kenikmatan, ataupun karena kebutuhan spiritual.
b.      Ki Hajar Dewantara Seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain  yang menikmati karya seni tersebut.
c.       Leo TolstoySeni memiliki proses ‘transfer of feeling’  atau pemindahan perasaan dari si pencipta ke penikmat seni. Dalam hal ini seni merupakan suatu sarana komunikasi perasaan manusia.
d.      Thomas MunroSeni sebagai alat buatan manusia yang menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan dan imajinasi. Dengan berbekal pada pendapat yang telah diuraikan di atas maka seni adalah ekspresi perasaan manusia yang dikongkritkan untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada orang lain (masyarakat penikmat) seningga merancang timbulnya pengalaman batin pula kepada yang menghayati, sedangkan seni rupa (Visual Art) adalah salah satu cabang seni yang dihayati dengan indera penglihatan dihasilkan dari ungkapan perasaan serta dituangkan melalui media garis, bidang , warna , tekstur dan gelap terang ( value)
Ø  Manfaat Pendidikan Seni Rupa
Ada beberapa manfaat bagi peserta didik yang diperoleh dari pendidikan seni rupa, diantaranya adalah:
a.       Pendididkan seni rupa mampu memberikan kebebasan tanpa paksaan dalam pengalaman batin peserta didik. 
b.      Pendidikan seni rupa merupakan pendidikan ekspresi sebagai upaya pencerdasan peserta didik membentuk mental yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, penuh tanggung jawab, kritis, bijaksana dan memiliki perasaan yang halus terhadap berbagai persoalan yang lahir di sekitarnya.
c.       Pendidikan seni rupa mampu menghidupkan fantasi, melatih ketangkasan berpikir, diiringi ketajaman penghayatan terhadap alam sekitar

Hakekat Matematika
Ø  Pengertian Matematika
            matematika berasal dari perkataan latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar ( berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya , maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran ), bukan menekankan dari hasil ekperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980 :148).Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai global (universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika. Pada awalnya cabang matematika yang ditemukan adalah Aritmatika atau Berhitung, Aljabar, Geometri setelah itu ditemukan Kalkulus, Statistika, Topologi, Aljabar Abstrak, Aljabar Linear, Himpunan,Geometri Linier, Analisis Vektor, dll. Beberapa Definisi Para Ahli Mengenai Matematika antara lain :
a.       Russefendi (1988 : 23)Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif
b.      James dan James (1976).Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran,dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar, geometri dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statiska
c.       Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972)Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,pembuktian yanglogis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.
d.      eys - dkk (1984) Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
e.       Kline (1973) Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna Karenan dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam

Ø  Manfaat Pendidikan Matematika
Matematika sebagai pelayan ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika. Contoh :
a.       Penemuan dan pengembangan Teori Mendel dalam Biologi melalui konsep Probabilitas.
b.      Perhitungan dengan bilangan imajiner digunakan untuk memecahkan masalah tentang kelistrikan.
c.       Dengan matematika, Einstein membuat rumus yang dapat digunakan untuk menaksir jumlah energi yang dapat diperoleh dari ledakan atom.
d.      Dalam ilmu pendidikan dan psikologi, khususnya dalam teori belajar, selain digunakan statistik juga digunakan persamaan matematis untuk menyajikan teori atau model dari penelitian.
e.       Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk memprediksi jumlah penduduk dll.
f.       Dalam seni grafis, konsep transformasi geometrik digunakan untuk melukismosaik.
g.      Dalam seni musik, barisan bilangan digunakan untuk merancang alat musik.
h.      Banyak teori-teori dari Fisika dan Kimia (modern) yang ditemukan dan dikembangkan melalui konsep Kalkulus.
i.        Teori Ekonomi mengenai Permintaan dan Penawaran dikembangkan melalui konsep Fungsi Kalkulus tentang Diferensial dan Integral.
Hubungan antara pembelajaran Seni rupa dengan matematika
Keterampilan dalam angka dikembangkan seperti para siswa memecahkan permasalahan dengan menerapkan teknik dan konsep mengenai ruang dan perhitungan. Para siswa mendukung kemampuan dalam matematika dengan menghadirkan objek-objek khayal atau riil. Dengan menggunakan dan merefleksikan dalam aktivitas seni rupa, para siswa dapat mengembangkan kemampuan di dalam matematika. Dengan demikian berpeluang untuk mengembangkan pemahaman konsep bahwa seni dan matematika saling berhubungan dan melengkapi. Secara khusus, seni menggunakan visual,konsep kinestetik dan temporal dari ruang serta pola angka. Dengan menggunakan dan merefleksikan dalam aktivitas seni rupa, para siswa dapat mengembangkan kemampuan di dalam matematika. Dengan demikian berpeluang untuk mengembangkan pemahaman konsep bahwa seni dan matematika saling berhubungan dan melengkapi. Sebagai contoh, seni mencoba menggunakan konsep waktu, ukuran panjang, bentuk simetris dan sistem perbandingan atau pengukuran lainnya yang digunakan dalam budayanya ketika beraktivitas seni. Menyatakan kemampuan dan kepekaan tarhadap angka melalui seni mungkin tidak terlihat secara langsung sebagai kemampuan dasar dalam matematika. Secara praktis keterampilan matematika digunakan dalam aktivitas seni berkaitan dengan kegiatan perencanaan (desain) melalui hitungan, ukuran, grafis, pemetaan dam mengkalkulasi atau saat mengidentifikasi membuat pola dan menggunakan pola serta urutan (Drs. Maman Tocharman, dkk: 2008 hal 129).Penelitian yang relevan tantang manfaat media seni telah dilakukan ramlan (2004) dan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Gambar seni yang digunakan sebagai media pembelajaran matematika akanmelahirkan aktivitas pada proses pembelajaran, dan dapat memberikan motivasi siswauntuk belajar.
2.      Media gambar seni rupa apabila digunakan untuk pembelajaran matematika akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.


Kerangka Pemikiran

Pembelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit.Akibatnya prestasi belajar matematika siswa rendah. Siswa yang menyukai seni cenderung tidak menyukai mata pelajaran matematika.Ada beberapa materi matematika yang erat kaitannya dengan seni rupa (visual art) diantaranya adalah bidang datar, bangun ruang serta proyeksi. Dalam kenyataannya menggambar merupakan dasar dari berkarya seni rupa. Salah satu cara menggambar adalah menggambar perspektif dan menggambar proyeksi.Pembelajaran matematika didominasi menggunakan kemampuan otak kiri, dan kemampuan otak kiri hanya bisa mengingat dalam jangka pendek, sehingga berdampak bagi prestasi peserta didik. Untuk meningkatkan prestasi siswa, kemampuan otak kanandan otak kiri siswa harus seimbang, sehingga diperlukan materi pembelajaran yang mengandalkan kemampuan otak kanan, salah satu materinya adalah seni rupa.Dengan menggunakan dan merefleksikan dalam aktivitas seni rupa, para siswa dapat mengembangkan kemampuan di dalam matematika. Secara praktis keterampilan matematika digunakan dalam aktivitas seni berkaitan dengan kegiatan perencanaan(desain) melalui hitungan, ukuran, grafik, pemetaan dan menngkalkulasi atau saat mengidentifikasi, membuat pola dan menggunakan pola serta urutan. Dengan demikian berpeluang untuk mengembangkan pemahaman konsep bahwa seni dan matematika saling berhubungan dan saling melengkapi.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa penelitian ini menggunakan rumusan hipotesis hubungan. Rumusan dari hipotesis tersebut adalah :

H 0 : ρ = 0 → Ada hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar
                        Matematika pada siswa kelas IV SDN kebonsari 1 Jember

H 0 : ρ ≠ 0 tidak ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar seni rupa              dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SDN kebonsari 1
                        Jember



F.     Tujuan Penelitian

·         Untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika.pada siswa kelas IV SDN kebonsari 1 Jember.


G.    Kontribusi /Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.      Bagi peneliti dapat bermanfaat untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika
2.      Bagi guru dari hasil penelitian ini dapat digunaka sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
3.      Bagi sekolah yaitu sebagai bahan pertimbangan selanjutnya bagi sekolah untuk pengembangan pelaksanaan pembelajaran Seni di sekolah tersebut.
4.      Bagi pembaca dan kalangan akademis adalah sebagai wahana informasi dan pengembangan wawasan tentang hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika serta referensi untuk penelitian dimasa yang akan datang
5.      Praktisi pendidikan ( guru) yaitu menciptakan inovasi baru dalam kegiatan belajar mengajar yang dilatar belakangi oleh aktivitas siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya, diikuti dengan penyiapan bahan pembelajaran secara lengkap dan sistematis sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.


H.    Metode Penelitian

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental ataupun non-eksperimental, interaktif ataupun non- interaktif ( Nana Syaodih,2008:5). Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan menguji teori McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986) ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian yaitu
a.       Mengidentifikasi masalah penelitian
b.      Melakukan studi empiris
c.       Melalakukan replikasi atau pengulangan
d.      Menyatukan (sinestetis) dan emrevu
e.       Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.

Oleh karena itu peneliti menggunakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif non eksperimental

1.      Variabel Independen (bebas)
X : Prestasi belajar seni rupa.
Y : Prestasi belajar matematika.
2.      Daerah Penelitian
Penenlitian ini dilakukan di SDN kebonsari 1 jember
3.      Rancangan Penelitian
1.      Menetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya.
2.      Mencari sumber bacaan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
3.       rumusan dari data yang telah dibaca.
4.      Mendeskripsikan teori-teori yang telah dibaca dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
5.      Menentukan sampel penelitian dengan cara cluster random sampling. Dengan cara tersebut diambil 1 kelas dari banyaknya kelas keseluruhan.
6.      Mengumpulkan data dengan cara dokumentasi. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah nilai ujian akhir sekolah mata pelajaran seni rupa (X) dan nilai ujian akhir sekolah mata pelajaran matematika (Y).
7.      Dari data yang diberoleh, dilakukan uji normalitas. Jika data yang di uji normal maka dilanjutkan dengan uji hubungan (product moment correlation) untuk mengetahui keterkaitan/ hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika.
8.      Untuk mengetahui besarnya kontribusi antara variabel (X) dengan variabel (Y),dilakukan dengan uji determinasi.
9.      Menyimpulkan hasil penelitian.

4.      Populasi dan Sampel.

·         Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV pada suatu SDN kebonsari 1 Jember
·         Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah satu kelas IV siswa disuatu SDN kebonsari 1 Jember
5.      Teknik Pengumpulan Data

 Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kajian dokumen. Data diambil dari nilai ulangan akhir semester mata pelajaran seni rupa dan nilai ulangan akhir semester mata pelajaran matematika dengan sampel adalah satu kelas IV siswa sekolah dasar disuatu satuan pendidikans sekolah dasar.

6.      Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika digunakan Korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation). Besarnya korelasi adalah 0 s/d 1. Korelasi bernilai positif (searah) yang artinya jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin besar. Sedangkan Korelasi bernilai negatif (berlawanan arah)yang artinya jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin mengecil (Jonathan Sarwono, 2006: hal yaitu:
1.      Uji prasyarat
Sebelum dilakukan korelasi terlebih dahulu peneliti akan melakukan uji normalitas dengan rumus Chi Kuadrat.

2.      Uji Analisis Data
a.      Korelasi product moment
Teknik korelasiyang dikemukakan oleh person digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel berjenis interval atau ratio. Dibawah ini adalah rumus untuk mencari koefisien korelasi ada 2 macam rumus yaitu dengan rumus korelasi angka kasar dan rumus korelasi dengan nilai simpangan  :
1.      Rumus korelasi  product moment person dengan angka kasar adalah sebagai berikut

rXY =                 N ∑ XY –(∑ X) (∑Y)
    
      ) -(∑]

KETERANGAN
rXY     = koefisien korelasi yang dicari
N         = banyaknya subyek
X         = nilai variabel ke 1 (variabel X)
Y         = nilai variabel ke 2 (variabel Y)

2.      Rumus korelasi  product moment person dengan nilai simpangan ( nilai simpangan antara setiap nilai individu dengan nilai rerata) adalah sebagai berikut

Rxy=             ∑ xy


 
           ]

KETERANGAN
rxy       =koefisien korelasi variabel X dengan Y
x          = selisih setiap skor pada variabel X dengan rapa-rata skor variabel X
y          = selisih setiap skor pada variabel Y dengan rapa-rata skor variabel Y
xy        = hasil perkalian antara x dengan y
        = kwadrat dari x

Besarnya koefisiensi korelasi dapat diketahui berdasarkan penyebaran titik-titik pertemuan antara dua variabel, misal X dan Y. Bila titik-tiitik itu terdapat dalam satu garis,maka koefisiensi korelasinya = 1 atau -1. Nila titik-titik itu membentuk lingkaran, maka koefisiensi korelasinya = 0. Hubungan X dan Y untuk berbagai koefisiensi bisa digambarkan dalam diagram pencar (scatterplot).
            Dalam memberikan penafsiran terhadap koefisiensi yang ditemukan besar atau kecil,dapat berpedoman pada tabel berikut :
Interval koefisiensi
Tingkat hubungan
0,00-0,199
0,20- 0,399
0,40- 0,599
0,60- 0,799
0,80- 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat

b.      Koefisien Determinasi
Untuk menentukan besarnya kontribusi antara variabel (X) dengan variable (Y) maka dapat dicari dengan mengkuadratkan koefisien korelasi yang sudahdiperoleh (). Besarnya kontribusi tersebut dinamakan dengan koefisien determinasi.


I.       Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan waktu bulan terhitung dari bulan Mei hingga bulan Juni 2016

No

Uraian
Mei
Juni
Minggu ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
Persiapan penelitian









2
perencanaan









3
Pelaksanaan siklus I









4
Pelaksanaan siklus II









5
Pelaksanaan siklus III









6
Pengolahan data









7
Penyusunan laporan











J.      Personalia Penelitian

  1. Pelaksana Penelitian :
a.       Nama lengkap peneliti      : ELLA MASHULATUL MUFIDA.
b.      NIM                                  : 130210204120
c.       Jurusan                              : S1 PGSD
d.      Program Studi                   :  PGSD
e.       Fakultas                             : FKIP
f.       Universitas                        : UNIVERSITAS JEMBER
g.      Bidang keahlian                : Pendidikan
h.      Waktu untuk penelitian     :  3-4 jam/minggu.
      2.   Tenaga lapangan                     : 2 orang
      3.   Pembantu administrasi            : 1 orang

K.    Prakiraan Biaya Penelitian

Berikan rincian biaya penelitian. Rincian biaya mengacu pada kegiatan penelitian (sesuai dengan tabel jadwal) ditambah dengan honorarium tenaga lapangan dan tenaga administrasi,  Bahan dan peralatan penelitian, Biaya perjalanan, Seminar penelitian, Laporan penelitian, dan Biaya lain-lain.
No
Uraian Kegiatan
Biaya Yang Diusulkan


 1 bulan pertama
 1 bulan kedua
1
Pengumpulan dan analisis data



Analisis data
200.000


Identifikasi user requirement
50.000


Desain dan programming sistem
300.000


Testing
50.000


Implementasi
150.000


Training metode pelayanan 1 kali pelaksanaan

50.000
2
Bahan dan peralatan penelitian



Hardware:



Laptop Asus
4.500.000


Mac Server
8.000.000


Connector
300.000


Software:



Dreamweaver
300.000


MySql
300.000


Mac Os server
2.000.000

3
Perjalanan



Transportasi seminasi



Ongkos transport dalam kota
50.000
50.000
4
Administrasi



Kertas A4
50.000
50.000

Tinta Printer /cartridge
100.000
100.000
5
 Biaya Lain-lain



Laporan awal:



Laporan
150.000
300.000

Final report

200.000

Seminasi hasil penelitian

300.000

Jumlah Biaya
16.500.000
1.000.000






LAMPIRAN-LAMPIRAN :

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Furchan, A. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Baharuddin dan E.N. Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar. Ruzz Media Group.
Arikunto, S.2007.Manajemen Penelitian .Rineka Cipta: Jakarta
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.2008.Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif,Apresiatif dan Produktif JILID 2.[Tersedia].[online].
Sugiyono.2010. Statistika Untuk Penelitian .Alvabeta: Bandung
Tocharman M, dkk.2008. Pendidikan Seni Rupa .Upi Press: Bandung



RANGKUMAN PROPOSAL
Nama
Keterangan
Judul Penelitian

Hubungan Antara Prestasi Belajar Seni Rupa Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Kebonsari 1 Jember
Variable

X : Prestasi belajar seni rupa.
Y : Prestasi belajar matematika.
Sumber data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kajian Sumber dokumen dan sumber data yang  di peroleh dari tes wawancara, observasi, catatan lapangan serta dari nilai ulangan akhir semester mata pelajaran seni rupa dan nilai ulangan akhir semester mata pelajaran matematika dengan sampel adalah satu kelas IV siswa sekolah dasar
Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif non eksperimental

Hipotesis penelitian

H 0 : ρ = 0 → Ada hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas IV SDN kebonsari 1 Jember
H 0 : ρ ≠ 0 tidak ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar seni rupa                  dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SDN kebonsari 1 Jember




IDENTITAS PENELITI
Nama                           : Ella Mashulatul Mufida
NIM                            : 130210204120
Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 04 April 1994
Agama                         : Islam
Alamat                        : Jln. Teuku umar no 11
Riwayat Pendidikan   : SDN 4 Kebonrejo
                                       MTsN Jember 1
                                       MAN 1 Jember

0 komentar:

Posting Komentar